Copy From creativedisc.....
Malang melintang di dunia musik, membuat Slash yang sebelumnya bergabung dengan Guns N’ Roses di tambah keterlibatannya dengan beberapa proyek lain rasanya cukup menjadi portfolio Slash untuk merilis album solo perdananya “Slash” di luar album yang sudah dikerjakan bersama grupnya, seperti Velvet Revolver yang juga cukup sukses. Memang sudah cukup terasa gembar gembornya sejak tahun 2007 lalu bahwa Slash akan merilis abum yang sebelumnya akan diberi nama Slash & Friends. Meski tidak jauh berbeda pada judul albumnya sampai akhirnya dirilis, dengan bantuan produser Eric Valentine, album solo Slash ini diisi berbagai penyanyi, musisi dari berbagai aliran, hal ini tampak jelas bagi Slash jika ia tidak hanya ingin albumnya dinikmati beberapa penikmat musik yang hanya fokus pada aliran yang ia miliki saja sebelumnya, namun Slash mencoba menembus penikmat musik mainstream yang lebih luas.
Meski aliran musik yang diusung tampak jelas, rock, hard rock, blues rock hingga heavy metal, namun melihat beberapa artis/musisi/penyanyi yang tampil membuktikan bahwa musik dengan genre tersebut bisa merangkul semua kalangan, termasuk beberapa penggemar yang tentunya sudah tidak asing dengan permainan gitar Slash. Ozzy Osbourne hingga Fergie merupakan beberapa lineup artis yang mengisi album ini, bahkan Nicole Scherzinger-pun diajak terlibat. Hemm menyenangkan bukan? Tentunya yang membuat album ini terasa padat yakni pada rilisan Universal Music Indonesia, memiliki 17 buah track, yang tentu saja berbeda dengan rilisan dari beberapa negara lain.
“Ghost” featuring Ian Astbury dengan nuansa musik up-tempo rock diramu dengan permainan musik rock & roll menjadikan sebagai tack pembuka yang tepat dan pas untuk dinikmati. Berlanjut dengan “Crucify the Dead” bersama Ozzy Osbourne tidak perlu dipertanyakan lagi bagaimana ciri khas vokal Ozzy meski pada awalnya terasa lambat pada musiknya dan sedikit mengingatkan akan “November Rain” namun pada detik ke 45-nya berlanjut dengan musik yang upbeat. “Beautiful Dangerous” bersama Fergie? Yuppp tepat sekali, Fergie yang memang telah diajak Slash berduet sebelumnya tentu saja menjadi bagian pengisi album ini, selain pada judul lagunya, vokal Fergie juga benar-benar dangerous membuat track ini terasa catchy. Lalu pada “Back from Cali” yang dibawakan Myles Kennedy dari Alter Bridge terdengar sangat heavy dan Chris Cornell pun tidak mau ketinggalan dengan “Promise” yang selain menampilkan vokalna yang khas, namun musik yag dimainkan dicampur dengan beberapa lagu milik Audioslaves, mengesankan.
Andrew Stockdale dari Wolfmother dengan “By the Sword” yang juga menjadi single, terdengar kental dengan nuansa blues-nya, heavy namun terdengar slow, nice!! Pada “Gotten” Slash mengajak Adam Levine dari Maroon 5 degan membawakan track ballad yang sangat asyik menurut saya, Levine berhasil membawakan track ini tanpa harus meninggalkan ciri khas vokalnya, selain itu permainan gitar pada pertengahan lagunya membuat track ini sedap untuk didengar berulang-ulang. Setelah track ballad, mari menikmati raungan vokal Lemmy Kilmister dari Moterhead, yang dibalut dengan musik rock dan dicampur dengan sedikit musik punk “Doctor Alibi”. Apa jadinya jika drummer Foo Fighters Dave Grohl dan bassis Duff McKagan diajak berkolaborasi? Jadilah “Watch This” track instrumental dengan nuansa heavy yang pada intronya dibuka dengan aba-aba “Watch This”, mendengarkannya akan memacu adrenalin sangat sayang dilewatkan. Sedangkan pada “I Hold On”, Kid Rock masih menampilan ciri khasnya, dengan balutan musik country rock yang menyegarkan dengan lirik yang dan musik yang membuat semangat.
Nikmati “Nothing to Say” bersama M Shadows dari Avenged Sevenfold dengan permainan distorsi gitar, balutan musik heavy metal yang keras dan cepat ditambah teriakan M Shadows yang menyayat menjadikan track ini selain heavy pada musik, namun mudah untuk dicerna dan mengajak pendengar kembali memacu adrenalin. Puas mendengarkan track yang heavy, “Starlight” kembali mengajak Myles Kennedy dengan irama blues rock sedikit ballad dan Kennedy tampak mengeluarkan kemampuan vokalnnya secara maksimal, serta berlanjut dengan pure ballad “Saint is a Sinner Too” bersama Rocco DeLuca dan ditutup dengan “We’re All Gonna Die” yang dibawakan bersama Iggy Pop dengan nuansa up-tempo yang akan membuat semangat.
Hanya itu? Tentu saja tidak, nikmati ketiga bonus track yang disediakan “Sahara” bersama Koshi Inaba track yang juga menjadi single merupakan penyanyi asal Jepang. Kolaborasi unik pada “Baby Can’t Drive” yakni Alice Cooper & Nicole Scherzinger dimana pada “Baby Can’t Drive” memiliki beat-beat rock yang unik ditambah vokal Nicole yang semakin mempermanis track ini. Sebagai penutup “Paradise City” single klasik yang sebelumnya pernah masuk posisi 5 di Hot 100 pada tahun 1987, kembali dibawakan ulang, dengan kembali mengajak Fergie & Cypress Hill merupakan bonus track yang semakin didengarkan akan membuat candu, uniknya, permainan gitar Slash dipadu denga musik dan rap ala Cypress Hill dan vokalis Fergie yang tidak perlu diragukan lagi.
Mungkin banyak pembaca, atau yang baru pertama kali mendengarkan yang bertanya, apakah sulit mencerna album yang berisi musik milik gitaris mantan dedengkot Guns N’ Roses ini yang berisikan ke 17 lagu? Tentu saja tidak jawabannya. Debut album self title pria dengan nama asli Saul Hudson kelahiran 23 July 1965 ini bisa dibilang memiliki track yang easy listening, bahkan untuk perdengar pertama sekalipun, meski pada beberapa track terdengar berat namun tidak terdengar cadas. Tidak salah untuk Slash yang berhasil menggaet beberapa penyanyi yang berbeda aliran untuk berkolaborasi untuk masuk pada album ini, karena memang semua berhasil membawakan sesuai dengan porsinya masing-masing. So buat yang memang sudah memang menggemari Slash sudah pasti sayang untuk melewat album ini, dan untuk yang baru kali pertama kali mendengar, this is recommended for you. Let’s Rock!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan untuk memberikan masukan