Subscribe to Wordpress Themes Demo

Anak Muda Kendari

NEW MUSIC INFO Christina Aguilera – Bionic


Menyenangkan atau menjengkelkan melihat metamorposis Christina Aguilera (CA)? Setelah melakukan beberapa perubahan pada setiap albumnya, yakni tampil “sopan” pada album self titlednya, image “nakal” melalui Stripped, dan kembali “sopan” pada Back to Basics, membuat CA terus melakukan perbedaaan, di samping pada musik, melalui style-pun CA selalu memberikan kejutan untuk penggemarnya. Pasca Back to Basics, single “Keeps Gettin’ Better” dirilis yang memang sudah memberikan tanda-tanda bahwa CA akan mengubah sedikit musiknya menjadi lebih berani dan tentu saja lebih modern dan futuristik. Untuk itu album studio ke-empat, Bionic ({Bi~ΟΠ~iC}) yang dirilis dapat menjawab rasa penasaran para penggemarnya.

Mengajak Polow da Don, Sia Furler, Samuel Dixon, Ladytron, Linda Perry, hingga Tricky Stewart sebagai produser dan penulis, tampaknya CA ingin memberikan sedikit sensasi perbedaan sendiri melalui Bionic. Track-track yang disuguhkan, apakah hanya musik elektropop, dance, sedikit campuran R&B yang tidak didapat dari beberapa album sebelumnya.? Tentu saja tidak, track ballad yang disajikan benar membuat Bionic akan menjadi candu. Perhatikan saja covernya, di mana sosok CA dibuat menjadi 2 bagian pada wajahnya, setengah manusia dan setengah robot, hal ini menandakan bahwa Bionic ini terkesan futuristik secara materi, baik pada musik maupun cover albumnya. Saya hanya bisa mengatakan bahwa CA melakukan pertaruhan yang besar dengan segala perubahan yang dilakukan, apakah pengemar makin suka, atau malah membenci? Mari kita simak.

“Bionic” yang didapuk menjadi pembuka, menampilkan vokal CA yang dibuat seperti “robot” dan dengan musik elektro yang kental tentunya, menjadikan track pembuka yang tepat, meski musiknya yang “ramai” terkesan sedikit mengganggu, tapi tidak dengan “Not Myself Tonight” yang dirilis menjadi single merupakan single dancepop yang asyik dan nendang, membuat kedua track tersebut menjadi sangat asyik untuk bergoyang. Berbeda dengan “Woohoo” yang menampilkan Nicki Minaj dimana terdengar kental dengan R&B, namun akan sedikit aneh mendengarkan “Elastic Love” dimana CA mengajak penyanyi nyentrik M.I.A. dengan musik yang penuh unsur futurstik, namun duet tersebut terkesan dipaksakan. “Desnudate” pendengar kembali diajak bergoyang dengan sedkit setuhan nuansa latin, pada “Love & Glamour (Intro)” selama 13 detik merupakan jembatan menuju “Glam” dimana sepanjang lagunya berbicara tentang fashion, mengasyikan karena CA mengeluarkan lengkingan vokalnya yang khas. Berlanjut “Prima Donna” dengan nuansa med-tempo memadukan r&b dan elektro.

Lalu bagaimana dengan track balladnya? “Morning Dessert (Intro)” yang berlanjut dengan “Sex for Breakfast” merupakan satu kesatuan, meski bukan mengandalkan tipikal ballad, merupakan lagu yang bebeda setelah disuguhkan beberapa track yang menghentak, mendengarnya sekilas mengingatkan track “You Are What You Are (Beauiful)”. “Lift Me Up” yang juga ditulis dan diproudseri Linda Perry menjadi track ballad yang bikin addictive begitu pula dengan “All I Need” merupakan semacam track lullaby yang benar-benar menyentuh sebagai ungapkan rasa sayang CA untuk sang buah hati, dimana sebelumnya pada “My Heart (Intro)” suara sang suami dan buah hati tampil terlebih dahulu. Belanjut pada “I Am” dimana saya diingatkan kembali dengan aroma track “Beautiful”, sedap dan tidak terdengar gelap. Berlanjut dengan “You Lost Me” yang pada intronya dibuka dengan alunan piano sepanjang lagunya mengguratkan kesedihan, sekilas mengingatkan pada “Hurt” yang pastinya kembali membuat addictive.

Cukup berballad ria, sekarang mari nikmati track yang dapat membakar lantai dansa dengan “I Hate Boys”, “My Girls” dimana CA mengajak Peaches , serta “Vanity”. Beruntunglah pada rilisan lokal ditambah 5 buah track dimana pada ketiga tracknya, “Monday Morning”, “Bobblehead” dan “Birds of Prey” merupakan ketiga buah track yang masih bernuansa elektro, dancepop yang menyegarkan, serta ditambah dua track pop ballad “Stronger than Ever” dan “I Am (Stripped)” .

Sangat tidak tepat dengan berubahnya sedikit musik yang ditawarkan CA, lalu disamakan dengan rekan sejawatnya, hal itu tidaklah adil meski sama-sama mengusung elektropop pada beberapa tracknya, tetapi sangat jauh sekali berbeda komposisi musiknya, sedangkan pada track balladpun tampaknya CA tidak kehilangan auranya. Polow da Don dan Tricky Stewart tampaknya benar-benar berhasil memadukan tersebut dengan vokal khas CA.

Menjawab pertanyaan di atas mendengarkan Bionic ini terasa menyenangkan, karena meski “sedikit” kehilangan ciri suara khas Christina Aguilera yang dulu, dan beberapa pada lagu sedikit mengganggu pada musiknya, namun vokal CA masih terdengar maksimal. Explicit content/lyric setelah album Stripped, kembali dituangkan pada Bionic, namun transisi pasca Back to Basics, menjadikan Bionic album yang tidak perlu dua kali berpikir untuk mengkoleksinya, dan memang wajar jika penggemarnya selalu menantikan kehadiran albumnya, termasuk saya terlepas akan meraih banyak penjualan atau tidak.
(CreativeDisc Contributors)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan untuk memberikan masukan