Memang banyak yang membandingkan antara Yanis Sahraoui alias Sliimy dengan Mika. Buat saya memang dalam gaya kemeriahan memang antara Sliimy dengan Mika memiliki persamaan. Tetapi Sliimy memiliki nuansa kelembutan gaya falsettonya sementara Mika lebih eksploratif dan bertenaga. Malah gaya bertutur Sliimy yang beraroma feminim mengingatkan pada Boy George. Jika Mika terdengar penuh dengan kesenangan dan jenaka, maka Sliimy yang berdarah Maroko dan Algeria terdengar dalam dan pekat. Meski tidak seluruhnya lagu-lagu di album perdana Sliimy bernuansa gelap. Tetapi liriknya yang terkesan lugas dan tajam memang tidak mudah untuk ditelan oleh siapa saja yang baru mendengarkan Sliimy mendendangkan gaya musiknya.
Dibuka dengan ‘Wake Up’ yang ceria, Sliimy mengajak kita untuk bangun dan merayakan hidup dengan bermimpi. Nuansa lagu ini sedikit mengingatkan pada gaya musik Owl City. Selain ‘Wake Up’, ‘Our Generation’ memiliki gaya yang boleh dikatakan sejenis. Dilanjutkan dengan ‘Magic Game’ yang lebih kental dengan aroma rock dipadukan dengan sentuhan electro. Lewat lagu ini Sliimy seakan ingin mengungkapkan kegeramannya dengan lirik yang cukup menyentil tentang kondisi yang harus dihadapi karena orientasi seksualnya atau bentuk tubuh yang demikian langsing hingga sering dituduh sebagai pengidap anorexia. Melalui lagu ini Sliimy mengajak kita untuk mengubah hal-hal yang negatif menjadi positif. Resapi liriknya
do you like to hurt me, yeah that’s cool
but when i’m crying, it’s not you
say thanks to the bottles for the tears
cause maybe without drink you would never have tears
congratulations cause now i have a big inspiration guys
Dan kegelisahan Sliimy tentang diskriminasi terhadap kaum homosexual dituangkan kembali lewat tembang ‘Our Generation’ dalam nuansa yang ceria. Seakan ditengah perkembangan teknologi dan pengaruhnya terhadap hubungan sosial di dunia maya, ternyata masih ada pelecehan terhadap kaum homosexual. Dilanjutkan dengan ‘Everytime’ yang memiliki tempo sedang dengan iringan piano mendominasi sepanjang lagu. Sliimy mencoba gaya retro 80-an dengan memasukkan pengaruh new wave dalam ‘Paint Your Face’ yang mengisahkan tentang kondisi hubungan sosial lewat dunia maya. Masih dalam atmosfir yang tenang, Sliimy mengalunkan ‘Baby’ yang didominasi dengan iringan gitar di sepanjang lagu dengan sedikit aroma folk. Setelah itu ia mencoba mengangkat suasana hati kita lewat ‘Trust Me’ yang bertempo cepat meski tetap dalam gaya akustiknya. Lewat ‘Mum’ dalam gaya balada, penyanyi yang menolak untuk bernyanyi dalam bahasa Perancis ini, bertutur tentang perasaan dan harapannya kepada sang bunda yang telah meninggal saat dirinya masih berusia tujuh tahun. Dibuka dengan intro petikan gitar, Sliimy mengantarkan ‘Waiting For’ yang begitu kupinggenic. Melodinya memiliki daya pikat yang luar biasa dalam balutan pop folk yang mengangkat suasana hati, meski lirik lagu ini ironisnya terkesan negatif, tetap mampu membuat saya menjadikannya salah satu lagu favorit dari album ini. Atmosfir yang ceria dipertahankan Sliimy lewat lagu ‘Tic Tac’. Lewat iringan dan improvisasi gitar elektrik dalam sentuhan rock blues, ‘Tic Tac’ mengajak kita untuk berdansa. ‘My God’ sendiri memiliki nuansa jazzy. Liriknya sendiri agak sulit dicerna karena Sliimy seakan mencela Tuhan. Sebagai penutup, tembang ‘See You Again’ yang mengisahkan perpisahan.
(CreativeDisc Contributors)
NEW MUSIC INFO Sliimy – Paint Your Face
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan untuk memberikan masukan